Dikampus IAIN Palangka Raya sendiri, umumnya masih sangat minim mahasiswa yang
memutuskan untuk kuliah sambil bekerja. Berbeda dengan Muhammad Yuswana. Mahasiswa
semester 6 program studi Tadris Bahasa Inggris FTIK IAIN Palangka Raya. Berasal
dari keluarga yang berlatar belakang kurang mampu, memaksa dirinya untuk kuliah
sambil bekerja. Ditengah sibuknya perkuliahan dan tugas-tugas dia mampu
menyisihkan sebagian waktunya untuk bekerja.
Karena dalam
perjalanan kuliah membutuhkan dana tambahan, misalnya untuk biaya sewa kos, transportasi, makan, beli buku dan foto
copy tugas. Hal itu memerlukan biaya yang tidak sedikit, oleh sebab itu dia berfikir untuk mencari aktivitas
sampingan yang dapat menghasilkan uang, dan meringkan sedikit beban orang
tuanya. “saya hanya ingin mencoba mandiri dan
membantu meringankan beban kedua orang tua saya. Karena, sebagai mahasiswa
bukankah memang sudah seharusnya kita
memiliki pola pikir yang kreatif dan berfikir kedepan” ujar Muhammad
Yuswana ketika diwawancarai.
Dia memutuskan untuk mulai bekerja saat berada
disemester 2. Berkat kerja keras dan usahnya, Alhamadulillah saat ini dia sudah mampu membiayai hidup dan
kuliahnya sendiri, bahkan terkadang dia mampu mengirimkan uang untuk membantu
penghidupan orangtuanya dikampung.
Banyak yang mengatakan
bahwa kuliah di universitas negeri sangat sulit jika harus kuliah sambil
bekerja karena seperti yang kita ketahui universitas negeri memiliki jadwal
yang sangat padat. “Jalani saja, tetap
semangat dengan kesibukan. Mumpung masih muda, banyak-banyakin pengalaman dan tidak ada alasan untuk kita bermalas-malasan
apalagi malas belajar dan menempuh pendidikan ataupun mimpi terbaik. Yang pasti
harus pandai memanajemen waktu dengan baik agar tugas kampus dan tugas diluar
bisa seimbang.” Pesannya kepada
Mahasiswa IAIN Palangka Raya lainnya.
Nyatanya selama kita punya tekad dan niat, selalu ada
jalan untuk menempuh pendidikan dan mencari ilmu lebih banyak lagi. Tak peduli
berapa usia kita, bagaimana kondisi ekonomi kita dan sesibuk apapun pekerjaan
kita, Tuhan akan selalu menunjukkan jalan untuk kita agar terus bisa menempuh
pendidikan yang kita inginkan dan butuhkan.
Dinarasikan: my/edu/10 April 2019